Sangat Penting ! Sebab masih ada kemungkinan
terjadi bencana kerusakan peralatan elektronik di bangunan akibat sambaran petir
yang sifatnya tidak langsung ,
Beberapa kemungkinan yang bisa terjadi
diantaranya :
1. Sambaran Tembus.
2. Sambaran Rambatan.
3. Induksi Elektromagnetik.
Sambaran Tembus
Petir ! Kenapa disebut seperti ini –
Begitu besar Tegangan yang ditimbulkan dengan hasil loncatan bunga api dari
langit ke bumi.
Sehingga acap
kali terjadi di sebuah penghantar petir yang sudah berisolasi baguspun akan
lolos tembus – tegangan petir mirip percikan api busi motor akan mengalir di
permukaan isolasi kabel .
Istilah umumnya Side Flashing , perihal
yang merugikan adalah sambaran tembus ini mengenai kabel penghantar listrik ,
tentu akan menimbulkan gangguan tegangan listrik.
Sambaran Rambatan Petir
Besar kemungkinan perihal ini terjadi ,
sebuah sambaran petir mengenai obyek lain di sekitar bangunan kemudian merambat
dari bagian logam satu ke bagian logam yang lain, dan akhirnya mengenai obyek
vital bangunan.
Kami memiliki pengalaman kerusakan berat
di konsumen kami akibat peristiwa Sambaran Rambatan , bahwa petir bisa meloncat
loncat dari obyek logam di bangunan dengan jarak relatif berdekatan.
Peristiwanya seperti ini , Sebuah sambaran
petir mengenai pohon mangga tetangga sebelah , dari batang pohon ini petir
meloncat mengenai talang air rumah sebelah , dari sinilah petir lari kemana mana
, Masuk ke dalam jaringan listrik rumah tetangga , Juga masih juga meloncat di
talang air User kami , alhasil dua rumah bersebelahan terkena dampak kerusakan
berat.
Tentu yang paling parah adalah rumah yang
terdekat – kerusakan hampir diseluruh perangkat elektronik yang terhubung di
listrik , baik yang ON / aktif ataupun OF . Sedangkan di Rumah User kami hanya
di pesawat televisi yang sedang ON , sedang elektronik yang lain tidak sampai
rusak.
Sambaran Elektromagnetik
Pada saat sebuah sambaran petir mencapai
obyek di permukaan bumi maka sambaran ini tidak hanya melepaskan seluruh energi
listrik yang terkandung di awan. efek lain dari sambaran ini adalah gangguan
Elektromagnetik. Berupa efek gelombang elektromagnetik yang sangat besar
sehingga untuk obyek logam yang dekat di titik sambaran akan besar kemungkinan
akan bermuatan listrik .
Bisakah anda bayangkan bila kabel
instalasi listrik berada di sekitar posisi Instalasi Penangkal Petir , Akan sangat
berbahaya bukan.
Sejauh apa titik aman nya ? Minimal 2 mtr
. Lalu untuk Struktur logam bangunan bagai mana ? besi tulangan beton dan
kerangka atap kadang sangat sulit untuk di hindari , Pemasangan ground di
struktur logam bangunan akan banyak mengurang efek induksi elektromagnetik ini.
Karena Sifat dari sambaran petir adalah
memiliki tegangan yang sangat besar bila berhasil memasuki sebuah jaringan
listrik maka akan membentuk tegangan gangguan / Noise yang bila di lihat dari
osiloskop maka akan terlihat tegangan gangguan membentuk paku yang sangat besar
amplitudunya
stilah lain
dari Surge adalah Tegangan listrik berbentuk paku yang
bersifat merusak peralatan elektronik. Kerusakan bisa timbul karena lonjakan
tegangan akan melebihi batas ambang kerja dari perangkat.
Tegangan SURGE / Paku bisa
Terjadi karena 2 hal
Tegangan Surge bisa terjadi karena
berbagai sebab diantaranya :
- Putus sambung dari sebuak kontaktor yang berulang atau kerja kontaktor untuk daya besar di sebuah jaringan listrik .
- Kontaminasi tegangan dari sebuah sambaran petir yang masuk di sistem pengkabelan bangunan, sebagamana yang kita infokan sebelum ini.
Merupakan peralatan yang di buat
menyerupai kapasitor difungsikan untuk memotong dari tegangan Surge / Paku dan
melepaskan tegangan lebih ke grounding.
Prinsip Kerja Arrester
Mengamankan jaringan kelistrikan dan data
dari bahaya sengatan petir tanpa harus memutus jaringan sesaatpun .
Disaat ada tegangan petir yang masuk ke
sebuah jaringan kabel Surge Arrester Petir akan membuang tegangan lebih akibat
petir ke saluran pembuangan / grounding.
Struktur Surge Arrester
Struktur material dari Arrester terdiri
dari dua buah lempeng logam yang didekatkan dengan atau tanpa material
elektrikum . Untuk lempeng pertana di hubungkan ke jalur kabel yang di
amankan dan lempeng kedua ke grounding tempat pelepasan tengangan
lebihnya.
Jenis Surge Arrester
Berbagai jenis Surge Arrester yang biasa
digunakan untuk mengamankan keperluan perangkat elektronik , diantaranya
- Arrester Listrik
- Arrester Antena
- Arrester Data
Dari rancangan material Arrester pada dasarnya
sama menjadikan kegunaan berbeda di karenakan perbedaan jenis material selanya
( elektrikum ) , Dimensi dan mutu dan kwalitas dari material katodanya.
Untuk kebutuhan
arrester daya rendah semisal arrester Level 3 material katoda terbuat dari
Kertas Tembaga dan akan jauh berbeda untuk arrester Level 1 , material katoda
berupa Karbon Steel tahan karat . Sedang material elektrikumnya untuk Level 1
udara saja.Material Metal Oxide Varistor / MOV
acapkali dimanfaatkan untuk kebutuhan arrester menengah sampai kecil karena
sifatnya yang semi isolator.
Dengan perbedaan material katoda dan
elektrikum di sebuah arrester akan membuat karakteristik komponen beragam .
Kebutuhan arrester listrik membutuhkan
setidaknya 2 tahap pengamanan . Level 1 dengan kategori mampu memindahkan
energi yang besar ke ground dan Level 2 dengan kategori menengah.
Cara Kerja Arrester
Saat terjadi lonjakan tegangan di sebuah
jaringan kabel maka pada sisi kutup Anoda Arrester akan melepaskan lonjakan
tegangan ke arah Katoda ( terhubung ke grounding ).
Ambang batas dari seberapa besar tegangan
mulai meloncat sangat tergantung dari 1. jarak kerenggangan kedua kutub anoda
2. jenis material di sela selanya.
Semakin panjang kerenggangan dari katoda
makan semakin besar ambang tegangan buang nya dan begitu juga sebaliknya.
Material sela / elektrikum juga
mempengaruhi , material yang seringkali di gunakan , Udara bebas , Metal Oxide
varistor , keramik . Ke tiga material ini berkarakter berbeda
Untuk pelanggan Listrik PLN Prabayar
diagram Pertama ( atas ) tidak bisa di gunakan , sebab meter PLN akan merespon
Error bila ada tambahan grounding di kabel Neutral.
Pertama yang harus disiapkan adalah Tempat
pelepasan tegangan lebih – Grounding, dengan nilai resistansi harus kurang dari
5 ohm.
Letakkan Arrester setelah Meter Listrik ,
bisa diletakkan didalam panel pembagi atau utama . Terdapat dua cara sistem
pengamanan :
1. Pengamanan Jalur Tunggal – merupakan
teknik pengamanan satu kutub Phasa saja ( + )
2. Pengamanan Jalur Ganda – Jenis pengamanan
dua buah jalur kabel Phasa atau Neutral
Hubungkan secara Paralel Arrester dari
kutub Phase – Ground dan Kutub Neutral – Ground
Bila sistem grounding di jaringan listrik
sudah ada akan sangat menguntungkan, Sebab tiang perangkat elektronik rata rata
sudah dilengkapi pengaman tegangan yang kerjanya membutuhkan grounding juga.
Bisakah Arrester di gantikan dengan
Sekring
Sangat tidak mungkin bila fungsi
pengamanan tegangan Surge digantikan dengan Sekring , sebab sekring hanya
membatas kerja arus listrik bukan di besarnya tegangan listrik – Bila arus yang
melewati melebihi ambang akan memutus sekring sekaligus memutuskan jaringan
kabel .
Gambaran sederhana seperti ini
Bila ada muatan petir
yang masuk ke jaringan kabel kelistrikan bangunan maka akan terjadi trib /
putus jaringan . Kondisi ini tidak di inginkan sebab walau terjadi putus
jaringan karena sifat listrik yang sampai tegangan dahulu baru arus nya , Maka
kebanyakan Jebol dulu baru Trib.
Sedangkan Fungsi utama Surge Arrester
adalah mengamankan jaringan listrik dari tegangan lonjakan berbentuk paku yang
masuk di jaringan kabel tanpa memutus walau sesaatpun.
Sedang sifat merusak dari bahaya petir
ditimbulkan karena sifat lonjakan tegangan yang besar melebihi batas ambang
dari kerja perangkat elektronik yang terpasang.
0 Response to "Perlukah Pemasangan Instalasi Penangkal Petir dan Surge Arester"
Posting Komentar