Sudah
menjadi rahasia umum pada instalasi Lampu Jalan solar cell banyak kasus lampunya mati bahkan
dibeberapa tempat lampu PJU nya tidak menyala kembali beberapa hari setelah
pemasangan/instalasi. Hal ini menjadikan kawasan tersebut
gelap gulita. Dan Akhirnya masyarakat komplain akibat tidak adanya penerangan dimalam
hari yang rawan kecelakaan dan mengundang tindak kriminalitas terutama
dijalanan yang sepi.
Penggantian
Lampu PJU dari catuan listrik PLN menjadi solar cell adalah upaya Pemda
dalam
penggunaan Energi Baru Terbarukan. Disamping ramah lingkungan
penggunaan panel surya juga untuk penghematan biaya yang dikutip dari
masyarakat melalui rekening
listrik PLN yang selanjutnya dimanfaatkan Pemda untuk pembangunan sektor
lainnya.
Selain
penggunaan energi baru terbarukan dan penghematan biaya PJU yang harus dibayar
Pemda ke PLN, maraknya penggunaan lampu PJU solar cell seiring dengan semakin
murahnya harga panel solar cell di pasaran yang berkisar antara Rp. 550.000,-
hingga Rp.750.000,- per-panel. Untuk panel solar cell kapasitas 50 WP (Watt
Peak) 12 Volt dibanding pada tahun 2000-2005 yang mencapai kisaran harga
Rp.3.000.000,- hingga Rp.3.500.000,- per-panelnya untuk kapasitas yang sama
serta banyaknya pengusaha distributor dan jasa instalasi Lampu Jalan solar cell dengan
tiang dan lampu-lampu DC jenis LED yang diklaim lebih hemat energi dibanding
lampu DC biasa serta usianya yang lebih panjang (lifetime) menjadi pilihan
hampir seluruh Pemda di Indonesia.
Namun
sangat disayangkan banyak lampu-lampu PJU solar cell yang mati. Dan mengapa
banyak lampu PJU Solar Cell yang mati ?
Untuk
Instalasi Solar Cell yang menggaransi beban (lampu) tetap menyala sesuai dengan
beban yang dicatu. PT.LEN Industri Bandung merekomendasikan jumlah panel surya
beserta baterainya 4 kali lipat beban untuk mengantisipasi cuaca yang
kurang bersahabat (mendung,hujan). Artinya PT.LEN Industri Bandung hanya merekomendasikan
3 Jam Pengisian / penyinaran Effektif dari 12 jam setiap harinya.
Untuk panel
perlu disediakan solar cell yang bisa menghasilkan daya sebanyak 36 AH setiap
hari / 3 Jam = 12 Ampere yang bisa diperoleh dari 4 unit panel solar cell @ 50
WP yang memiliki spec Imp 3,0 A atau 2 unit Panel Solar Cell kapasitas 100 WP
dengan spec 6,0 A disimpan pada batterydengan asumsi kapasitas 5 jam
penyimpanan maksimum atau battery dengan kapastas 65 AH. Dari hasil
pengamatan instalasi solar cell di beberapa tempat selama beberapa tahun
belakangan ini diketahui bahwa terdapat selisih antara beban (lampu) dengan
jumlah/kapasitas solar cell yang terpasang serta keterkaitan penggunaan
Controller Solar Cell / BCU (Battery Control Unit) pada Instalasi PJU Solar Cell.
Umumnya
Vendor PJU Solar Cell menawarkan lampu PJU LED / Multi LED 30 Watt DC bahkan
ada yang berani memasang lampu multi LED 36 Watt dengan Solar Cell Kapasitas
100 WP seperti di Terminal Seloaji Ponorogo yang didukung oleh Battery untuk
penyimpanan daya (accumulator) sebesar 100AH. Bahkan ada yang 150AH seperti di
Karimunjawa serta ditambahkan BCU (Battery Control Unit) atau Controller Solar
Cell untuk menjaga keawetan battery dengan menjaga batas atas dan batas bawah
charge/discharge Aki secara otomatis.
Pengamatan
yang dilakukan selama beberapa tahun pada Instalasi Lampu Jalan Solar Cell di rumah di
kawasan Semarang yang menggunakan lampu LED 9 Watt DC dengan Solar Cell 20WP
didukung oleh battery VRLA 7,2AH dengan BCU/Controller 20 Ampere maksimum hanya
bisa menghidupkan Lampu LED 9W DC paling lama 3 Jam saja ( 9 Watt x 3 Jam = 27
WH) dengan voltage awal diatas 13,8 volt (sore hari jelang malam) dan tersisa
sebesar 11,70 volt (malam hari ketika lampu diputus secara otomatis oleh
Controller).
Dari
perhitungan, solar cell kapasitas 20 wp dengan Imp=1,16 Ampere (spec yang
tertera dibelakang panel) hanya dapat menyimpan daya pada aki sebesar 2,25 AH
atau effektif penyinaran selama 2 jam. Idealnya dengan penyinaran matahari
selama 3 jam (Rekomendasi PT.LEN Industri Bandung), panel solar cell kapasitas
20 WP diatas dapat menghasilkan daya sebesar 1,16 Ampere x 3 Jam = 3,48 AH atau
sebesar 3,48 AH x 12 volt = 41,76 WH yang seharusnya bisa menghidupkan lampu
LED 9 Watt DC selama ± 4,6 jam, namun belum pernah terjadi seperti halnya
dengan lampu-lampu PJU solar cell yang banyak dipasang hanya bisa menyala
beberapa hari setelah pemasangan dan kemudian mati.
Kalau
dibypass secara manual, tegangan battery sebesar 11,70 volt yang diputus secara
otomatis oleh system controller sebenarnya masih bisa dimanfaatkan untuk
menyalakan lampu beberapa jam lagi, tetapi resikonya battery akan kosong dan
usia battery akan lebih cepat rusak, kecuali kita bisa menurunkan ambang bawah
pada system controller / BCU pada batas aman. Untuk disain seperti ini kita
harus memesan khusus ke pabrikan pembuat controller/BCU seperti di LIK Gedebage
Bandung.
Kebanyakan
vendor penyedia barang dan jasa pemasangan lampu solar cell menghitung
pengisian aki dari panel solar cell selama 4-5 jam penyinaran sehingga paket
yang ditawarkannya ”dianggap aman”, padahal kenyataannya lampu PJU nya mati dan
tak pernah bisa hidup lagi setelah beberapa hari pemasangan seperti kasus lampu
PJU solar cell di Karimunjawa dan Terminal Seloaji Ponorogo misalnya seperti
diceritakan instalatirnya melalui sms, lampu PJU dengan multi LED 36 Watt nya
mati beberapa hari setelah didirikan padahal disupply dengan panel solar cell
100 WP dan battery 100AH.
Dari analisa
kesistemannya :
Sumber Daya
:
Panel Surya
100 W > 100 WP (Watt Peak)
100 WP ≈ maximum 6 Ampere / Jam
pada spec panel surya 100WP tertera Arus max (Imax) antara 5,71 Amp - 5,84 Amp
Kita ambil angka tengah > 5,75 Amp
3 Jam Pengisian effektif > 3 Jam ≈ 3 x 5,75 Ampere = 17,25 Ampere Hours (AH).
Dapat menggunakan Controller 10A
Beban = Multi LED 36 Watt 12 Volt DC
100 WP ≈ maximum 6 Ampere / Jam
pada spec panel surya 100WP tertera Arus max (Imax) antara 5,71 Amp - 5,84 Amp
Kita ambil angka tengah > 5,75 Amp
3 Jam Pengisian effektif > 3 Jam ≈ 3 x 5,75 Ampere = 17,25 Ampere Hours (AH).
Dapat menggunakan Controller 10A
Beban = Multi LED 36 Watt 12 Volt DC
Untuk beban
Lampu LED 36 Watt yang dinyalakan selama 12 Jam (Jam 18:00 - 06:00) dibutuhkan
daya sebesar 36 Watt x 12 Jam = 432 WH (Watt Hours) per-hari nya atau setara
dengan 36 AH. Dengan beban yang dibutuhkan sebesar 36 AH sementara daya
maksimum yang dapat disimpan hanya 17,25 AH itupun terjadi pada saat intensitas
matahari tinggi (terik) dan akan berada dibawahnya jika cuaca mendung apalagi
hujan terlebih ketika musim penghujan seperti saat ini. Ada selisih yang cukup besar
antara pengisian dan beban.
Saat
didirikan / awal pemasangan, Lampu PJU dengan multi LED 36 Watt akan menyala
karena dicatu dari battery baru 100 AH yang terisi penuh ( > 13,8 volt)
lambat laun akan berkurang karena digunakan untuk mencatu beban yang lebih
besar (36 AH)/dibanding pengisian panel surya (17,25 AH), lampu hanya menyala
beberapa jam saja dan selanjutnya habis dan lampu akan mati. Kalaupun lampu
bisa hidup itupun hanya beberapa jam saja.
Penggunaan
Controller
Controllerpada system solar cell digunakan untuk menjaga keawetan baterre dengan menjaga
batas charge discharge battere, artinya saat siang hari terik (intensitas
tinggi) battere akan dijaga jangan sampai over charge dan akan memutus
penyimpanan daya dari panel surya pada nilai maksimum (battere penuh) pada
kisaran 13,8 - 14,8 volt. Demikian juga ketika malam hari saat battere
digunakan untuk menyalakan lampu, controller akan memutus / mematikan lampu
pada saat tegangan battere menurun tapi tidak sampai discharge (kosong) pada
kisaran voltage 11,70 Volt.
Penggunaan
controller pada system panel surya membuat battere tidak maksimum dalam
penggunaannya karena untuk menjaga keamanan, menjaga usia battere dll,
akibatnya battere kapasitas 100 AH tidak bisa mencatu beban maksimum 100 AH x
12 Volt = 1.200 WH mungkin yang hanya digunakan sebesar 80% nya saja.
Pada kasus
pemasangan panel surya 100 WP dengan beban lampu multi LED 36 Watt di Terminal
Seloaji Ponorogo, kapasitas battere tidak masalah, yang menjadi permasalahan
adalah beban yang lebih besar (36 AH) dibanding pengisian (17,25 AH).
Saran :
- Tambah 1(satu) buah panel surya kapasitas 50 WP dan megganti lampu multi LED menjadi 20 - 25 Watt sehingga bisa mengisi battery sebanyak (5,75 AH + 3 AH) x 3 jam = 26,25 AH atau
- Dengan beban lampu 20-25 Watt dan pengisian daya sebesar ± 26,25 AH maka battery yang dibutuhkan cukup yang 36 - 45 AH lebih murah dibandingkan dengan battery kapasitas 100AH
PJU Solar
Cell, Listrik Gratis
Dilema PJU
Solar Cell, Antara Penghematan dan Mahalnya biaya Pemasangan
Dengan
perhitungan yang cermat untuk menggaransi lampu PJU solar cell terus menerus
menyala sepanjang malam membuat biaya pemasangan lampu PJU solar cell menjadi
sedikit lebih mahal pada awal pemasangan. Namun
selanjutnya menjadi akan menjadi murah dan gratis apalagi dengan usia panel
solar cell dan lampu jenis LED yang cukup lama dengan pemeliharaan yang minim
apalagi dengan inovasi disain dengan menggunakan lampu sorot dengan tiang yang
kecil tapi kuat agar komponennya tidak mudah dicuri karena sulit untuk
dipanjat, untuk pemeliharaan cukup membersihkan kaca permukaan panel solar cell
terutama di daerah yang cukup tinggi polusinya.
Semoga
tulisan ini bermanfaat khususnya untuk Pemda yang memasang lampu jalan umum solar cell
dan vendor penyedia barang dan jasa pemasangan lampu PJU solar cell.
Salam go
green, salam energy baru terbarukan
Pekalongan,
7 Pebruari 2017
Ferdi Rosman
Feizal
Ferdirosman[at]gmail.com,
Follow @ferdirosman
0 Response to "Instalasi Lampu Jalan Solar Cell, Antara Penghematan dan Mahalnya Biaya Pemasangan"
Posting Komentar